Sistem pada operator jaringan televisi kabel, yang pada 
awalnya hanya digunakan untuk mengirim siaran hiburan dan berita saja, 
pada perkembangan selanjutnya kini mulai dilengkapi dengan layanan 
Internet. Untuk itu diperlukan modifikasi dan penambahan 
perangkat-perangkat pendukung. Bagaimana Internet bisa diakses lewat 
jaringan televisi kabel?
Internet kabel menggunakan media kabel koaksial sebagai media 
aksesnya. Asalnya kabel koaksial ini hanya digunakan untuk menyalurkan 
signal TV saja. Dalam beberapa sistem, kabel koaksial hanya media untuk 
mendistribusikan sinyal. Di sistem lain, kabel fiber optic ditarik dari 
perusahaan penyedia layanan TV kabel ke berbagai wilayah utama. Di 
tempat tersebut kabel fiber optic diubah sinyalnya untuk dialirkan 
menggunakan kabel koaksial ke rumah-rumah pelanggan. Teknologi yang 
menggabungkan fiber optik dan kabel koaksial untuk distribusi pelanggan 
dikenal dengan teknologi HFC (Hybrid Fiber-Coaxial). Teknologi HFC 
merupakan platform jaringan yang menyediakan tiga saluran sekaligus 
antara lain saluran TV, akses internet cepat dan telephony.
Bandwidth yang dikirim lewat jaringan TV kabel dibagi menjadi banyak
 kanal (channel). Lebar tiap kanal dibuat sebesar 6 MHz. Hal ini 
dikarenakan signal TV menggunakan alokasi frekuensi 6Mhz (standard NTSC)
 atau 7 atau 8Mhz (standard PAL), untuk disesuaikan dengan bandwidth 
video standar yang sebesar 4,2 MHz, dan bandwidth HDTV (high definition 
TV) yang telah dikompresi menjadi 6 MHz. Biasanya tiap kanal digunakan 
untuk mengirim satu siaran., sehingga dalam satu kabel dapat disalurkan 
berpuluh siaran TV. Umumnya spektrum frekuensi yang digunakan untuk 
signal TV berkisar antara 111Mhz - 450 Mhz, padahal kabel koaksial ini 
mampu membawa frekuensi hingga 1000 Mhz. Jika awalnya semua kanal 
dipakai untuk mengirim siaran televisi, kini beberapa kanal digunakan 
untuk akses Internet yaitu menggunakan kanal pada frekuensi yang tidak 
terpakai yang kemudian digunakan untuk membawa signal data, dan biasanya
 dibawa pada frekuensi 550 Mhz ke atas.
Beberapa kanal berfungsi sebagai jalur downstream (dari Internet ke 
pelanggan), dan lainnya berfungsi sebagai jalur upstream (dari pelanggan
 ke Internet). Lebar bandwidth atau jumlah kanal yang difungsikan untuk 
downstream lebih sedikit daripada kanal untuk upstream karena kebanyakan
 pelanggan lebih banyak melakukan download dibanding upload. Traffic 
yang terjadi pada pelanggan kabel modem umumnya bersifat asimetrik. 
Trafik downstream bersifat lebih besar daripada trafik upstreamnya, hal 
ini umum terjadi pada traffic Internet. Trafik downstream memakai besar 
frekuensi 6 Mhz sehingga bandwidth yang didapat sekitar 27Mbps. 
Bandwidth sebesar ini dishared (dibagi) bersama-sama dengan pengguna 
atau pelangan internet TV Kabel lainnya. Sedangkan di sisi upstream, 
besar frekuensi yang digunakan bervariasi antara 200Khz, 400, Khz, 800 
Khz, 1600 Khz, dan 3200 Khz. Apabila 800Khz yang digunakan maka besar 
bandwidth yang didapat sekitar 2700 Kbps. Hal ini tentu saja 
mengakibatkan waktu yang dibutuhkan untuk upload (mengirim data dari 
pengguna ke internet) lebih lama daripada waktu untuk mengirim data dari
 internet ke pelanggan (download).
Untuk transmisi data internet tersebut, baik upstream maupun 
downstream, satu kanal digunakan bersama-sama oleh seluruh pengguna 
layanan. Untuk itu bandwidth upstream yang sempit itu dibagi dalam 
satuan waktu, yaitu dalam milisecond (1/1000 detik), yang mana dalam 
satuan waktu tersebut seorang pelanggan dapat melakukan sekali “semprot”
 data ke Internet.
Agar pelanggannya dapat mengakses Internet, operator TV kabel punya 
dua pilihan. Pilihan pertama adalah membangun dan mengoperasikan sendiri
 layanan Internetnya. Artinya, si operator berfungsi sebagai broadband 
server. Ia dapat menyediakan layanan Internet standar, seperti surfing 
website, e-mail box, dan chatting. Atau layanan lain seperti menyediakan
 space untuk menyimpan file-file data, audio, dan video milik pelanggan.
 Dengan cara ini pelanggan tidak perlu lagi berlangganan ISP (Internet 
Service Provider) lain. Artinya, ia pun tidak punya pilihan ISP lain 
selain operator TV kabel yang bersangkutan. Pilihan kedua, operator TV 
kabel bekerja sama dengan ISP lain. Kerja sama ini dalam bentuk lisensi 
pengoperasian ISP dan bandwidth. Operator dapat bekerja sama dengan satu
 atau lebih ISP sehingga pelanggan lebih banyak punya pilihan walaupun 
tetap terbatas. Di Indonesia, dari tiga operator TV kabel, tampaknya 
baru satu operator yang telah memberikan layanan Internet dalam bentuk 
kerja sama dengan dua ISP.
SIFAT-SIFAT INTERNET KABEL
A. Kelebihan Yang dimiliki
Internet lewat jaringan TV kabel mempunyai beberapa kelebihan 
dibanding Internet lewat jaringan telepon. Salah satunya adalah akses 
Internet selama 24 jam. Hal ini bisa terjadi karena operator TV kabel 
mengaktifkan jaringan dan pelayanannya selama 24 jam penuh.
Jika pelanggan menambah fasilitas Internet, para operator TV kabel 
akan menarik tambahan pada biaya langganan bulanan. Biaya tambahan ini 
“jatuhnya” lebih murah dibanding ongkos yang harus dibayar jika 
menggunakan media saluran telepon selama 24 jam untuk satu bulan.
Selain itu, dengan Internet kabel tidak perlu lagi ada proses 
dialing seperti yang dilakukan pada jaringan telepon. Tidak ada lagi 
jawaban nada sibuk (busy tone) saat semua saluran telepon ke ISP sedang 
padat. Dan, tidak ada lagi panggilan telepon yang tidak terjawab karena 
kita sibuk berInternet-ria.
Kecepatan transmisi data (upstream dan downstream) juga lebih tinggi
 dibanding transmisi data pada jaringan telepon standar maupun 
ISDN/Integrated Service Digital Network. Jika kecepatan transmisi data 
maksimum pada saluran telepon standar sebesar 28,8 kbps (kilo bit per 
detik), dan pada ISDN sebesar 128 kbps, maka pada jaringan TV kabel 
dapat mencapai 38 Mbps (Mega bit per detik). Kecepatan transmisi data 
ini kinerjanya tidak dipengaruhi jauh-dekatnya jarak antara pelanggan 
dan penyedia layanan.
Dengan kecepatan setinggi itu, kita dapat menerima aliran video 
audio (audio video stream) yang lebih lancar, tidak diam membeku 
(freeze). Dengan demikian, teleconference dengan live video-audio 
bersama rekanan kerja atau video-audio chatting dengan keluarga di 
tempat yang jauh dapat dilakukan dengan nyaman.
Kecepatan-kecepatan yang sangat tinggi biasanya dapat dicapai jika 
kabel yang dipakai dalam sistem trunk dan distribusi adalah kabel serat 
optik. Kabel coaxial hanya digunakan sebagai kabel drop, yaitu kabel 
penghubung antara pelanggan dan tap distribusi..
B. Kelemahan Yang dimiliki
Bagaimanapun juga penggunaan kanal tunggal ini mempunyai efek bagi 
para pengguna cable modem. Bila Anda sudah terkoneksi duluan ke Internet
 melalui sebuah kanal yang masih kosong, maka Anda dapat memanfaatkan 
seluruh bandwidth hanya untuk keperluan Anda. Namun seiring dengan 
adanya penambahan pelanggan baru, terutama pelanggan yang boros 
bandwidth, Anda terpaksa harus berbagi bandwidth dengannya dan Anda akan
 merasakan penurunan unjuk kerja yang signifikan. Hal ini disebabkan 
karena penggunaan kanal yang dialokasikan untuk internet digunakan 
secara bersama-sama oleh semua pelanggan.
Mungkin saja terjadi, pada saat koneksi penuh, unjuk kerja akan jauh
 dibawah teori. Berita baiknya, penurunan unjuk kerja ini dapat diatasi 
dengan menambahkan kanal baru dan membagi rata jumlah pengguna tiap 
kanal yang digunakan untuk transmisi data lewat internet.
PERLENGKAPAN DAN PERALATAN YANG DIBUTUHKAN UNTUK INTERNET KABEL
A. Pada sisi Pelanggan : Modem kabel
Salah satu perangkat pendukung Internet kabel adalah modem 
(modulator-demodulator) kabel. Ia menghubungkan komputer PC pelanggan 
dengan saluran TV kabel. Fungsinya adalah sebagai interface antara 
format standar komunikasi komputer dan format standar komunikasi 
jaringan TV kabel.
Cable Modem adalah alat yang memungkinkan akses data dengan 
kecepatan tinggi (seperti, internet) melalui jaringan kabel TV (tidak 
menggunakan line telepon seperti pada modem umumnya). Cable Modem pada 
umumnya memiliki 2 (dua) buah konektor, yang satu untuk disambungkan ke 
outlet jaringan kabel TV dan yang satunya lagi disambungkan ke komputer 
(PC). Kebanyakan cable modem merupakan peralatan eksternal yang 
dihubungkan ke PC dengan menggunakan kartu jaringan (10Base-T Ethernet) 
dan kabel khusus (twisted-pair wiring). Eksternal USB (Universal Serial 
Bus) cable modem dan kartu internal PCI cable modem pada saat ini masih 
dalam tahap pengembangan. Kadang-kadang orang suka salah mengerti 
tentang arti kata “Cable Modem” karena Cable modem bekerja lebih mirip 
dengan peralatan jaringan (LAN) daripada modem.
Kecepatan cable modem itu sangat bervariatif, tergantung pada sistem
 yang diterapkan pada modem itu sendiri, arsitektur kabel jaringan, dan 
tingkat kesibukan jalur data. Pada arah downstream (dari jaringan ke 
komputer) kecepatannya dapat mencapai hingga 27 Mbps yang dibagi-bagi 
dengan beberapa user sesuai dengan bandwidthnya. Beberapa komputer dapat
 melakukan koneksi dengan kecepatan yang tinggi hingga antara 1 sampai 2
 Mbps. Bagaimanapun pada umunya produsen dari cable modem tersebut 
mematok pada kecepatan 500 Kbps sampai 2.5 Mbps.
Masalahnya, komunikasi jaringan TV kabel belum mempunyai standar 
komunikasi yang baku. Karena itu, sebaiknya modem kabel disediakan oleh 
operator TV kabel. Pemilihan modem yang tidak sesuai dengan format 
jaringan jelas menghalangi kita menikmati Internet 24 jam. Namun, jika 
regulasinya telah disepakati oleh badan-badan yang berwenang, kita bisa 
membeli modem dengan pilihan model yang lebih banyak. Badan-badan yang 
biasa mengeluarkan regulasi di antaranya adalah: Federal Communication 
Commision (FCC), International Telecommunication Union (ITU ), dan 
Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE).
Pada umumnya cable modem tidak dapat dibeli secara terpisah, hal ini
 disebabkan karena apabila perusahaan penyedia jaringan kabel tersebut 
mempergunakan peralatan jaringan dari merek tertentu, maka hanya cable 
modem merek tersebut yang dapat digunakan. Karena alasan inilah pada 
umumnya pengguna dari jasa cable modem ini dapat menyewa peralatannya 
(cable modem), sehingga tidak perlu menghadapi resiko dari produk yang 
ketinggalan jaman (masalah yang umumnya dihadapi oleh pengguna 
komputer).
B. Pada sisi penyedia layanan TV Kabel: CMTS dan perlengkapan lainnya 
Cable Modem Termination System (CMTS) terletak di headend jaringan 
TV kabel. CMTS mengambil aliran data sejumlah pelanggan yang dikirim 
melalui jalur upstream, kemudian mengirimkan ke ISP atau ke koneksi 
Internet. Pada headend, operator TV kabel juga perlu memiliki (atau 
menyewa dari ISP) beberapa perlengkapan (hardware dan software) untuk 
fasilitas Internet.
Perlengkapan-perlengkapannya adalah: beberapa komputer server untuk 
keperluan accounting dan logging. Dynamic Host Configuration Protocol 
(DHCP) untuk keperluan assigning dan administrasi alamat-alamat IP 
(Internet Protocol) bagi pelanggan-pelanggannya. Juga server pengatur 
untuk protokol yang berjuluk: Data Over Cable Service Interface 
Specifications (DOCSIS). DOCSIS adalah standar utama yang digunakan 
Amerika Serikat untuk penyelenggaraan akses Internet bagi pelanggan TV 
kabel.
Data yang lewat downstream mengalir ke semua pelanggan (yang sedang 
terhubung) dengan mekanisme seperti pada jaringan ethernet, yaitu sistem
 jaringan yang banyak digunakan pada Local Area Network (LAN). Pada 
mekanisme ini, blok data yang ditujukan bagi seorang pelanggan hanya 
dapat diterima dan dibaca oleh pelanggan yang bersangkutan.
Ketika seorang pelanggan mengirim data ke CMTS melalui jalur 
upstream, datanya tidak akan dapat dibaca oleh pelanggan lain. Agar 
bersifat multi-akses, bandwidth upstream yang sempit dibagi menjadi 
potongan-potongan waktu (dalam orde milidetik).
Pada tiap periode akan dikirim beberapa potongan waktu yang 
masing-masing berisi satu data dari satu pelanggan. Atau dengan kata 
lain, pelanggan-pelanggan yang on-line, memakai saluran upstream secara 
bergantian dalam orde milidetik. Cara pembagian waktu ini dapat bekerja 
dengan baik jika: jumlah pelanggan yang terhubung (antrean) sedikit dan 
sebagian besar pelanggan mengirimkan perintah pendek.
Sebuah CMTS mampu menangani 1.000 pelanggan yang terhubung ke 
Internet melalui kanal tunggal selebar 6 MHz. Karena kanal tunggal mampu
 dilalui 30 Mbps hingga 40 Mbps, tampak jelas bahwa kecepatan transfer 
datanya lebih tinggi daripada kecepatan transfer data jaringan telepon.
Akan tetapi, kecepatan itu tidak selalu dapat dicapai karena 
jaringan TV kabel terdiri atas cabang-cabang. Semua pelanggan pada 
cabang-cabang menggunakan bandwidth yang sama. Akibatnya, saat jumlah 
pelanggan yang mengakses Internet bertambah, kecepatan transfer data 
akan menurun. Ini karena bandwidth untuk Internet dipakai bergantian, 
sebagaimana pada LAN.
Gambar jaringan internet melalui TV Kabel:
Untuk mempertahankan kecepatan akses yang tinggi, sudah 
sepantasnyalah jika operator TV kabel melakukan upaya-upaya perbaikan. 
Misalnya, penambahan kanal untuk Internet, pemakaian serat optik dengan 
bandwidth yang lebih tinggi, dan server yang lebih cepat dengan 
kapasitas yang lebih besar. Atau upaya-upaya lain untuk mempertahankan, 
bahkan meningkatkan kepuasan pelanggan
Sumber : Daniel B. Pratomo (http://web.si.its-sby.edu)