Cara setting (program) untuk tambah transpoder, cari transponder (tambah frekwensi) tambah satelit, edit satelit, Daftar Satelit setting 2 in 1 lnbf utk satelit Palapa D dan Telkom 1, ganti nama satelit dan blind scan atau cari otomatis untuk DVB Digital Satelit Receiver ;
Receiver Matrix Lemon, Matrix
Apple, Matrix Super II, Matrix Java II, Matrix Turbo II, Matrix Spider
II, Matrix Banana, Matrix Yori, Matrix Yoko dan Receiver Matrix –
Matrix seri lainnya yang menu nya serupa dengan gambar di posting ini.
Receiver Venus Yaris, Venus Cabe
Rawit, Venus Cabe Rawit Ijo, Venus Terios, Venus Millenium II, Venus
Estilo, Venus Bravo, Venus Meteor, Venus Livina, Venus Cromus dan
Receiver Venus – Venus seri lainnya yang menu nya serupa dengan gambar
di posting ini.
Receiver Hansen kd 1, Hansen kd 2, Hansen kd 3
Rceiver QQ, Receiver Goldsat,
Receiver Digitsat, Receiver Gadmei, Receiver i-TV, Receiver MULTIFACE
MF-R7600,Receiver LGX LX18, Receiver Tennox dan berbagai Receiver
Digital merek lainnya tapi dengan menu serupa.
Berikut urutan-urutan cara program (setting) tambah transpoder, cari transponder (tambah frekwensi), tambah satelit, edit satelit,setting 2 in 1 lnbf, ganti nama satelit dan blind scan atau cari otomatis untuk receiver digital parabola (Klik Gambar untuk Memperbesar)
1. Cara tambah progam atau tambah saluran atau tambah siaran di receiver parabola
tekan “Menu” di remote akan muncul tampilan berikut pilih “Buat Saluran” lalu tekan ok
pilih “satelit’ (nama sat) lalu
geser cursor bawah sampai ke “Tambah TP” tekan “OK” silahkan di isi
freq, symbol rate dan polaritas nya sampai signal kualitas muncul.
geser cursor ke “cari” lalu
silahkan di pilih mode pencarian nya misal nya “semua” itu semua siaran
yang ada di transponder tsb semua di cari, sedangkan kalau kita pilih
mode “bebas” itu hanya siaran yg bebas acak aja yg di cari. Tunggu
sampai selesai search trs tekan “exit” di remote dan chanel baru dah
siap dinikmati.
2. Cara Tambah Satelit di receiver parabola
Tekan
“menu” trs tekan kursor “kanan” di remote akan muncul tampilan seperti
gambar diatas pilih “Tambah Satelit” trs tekan “ok” di remote akan
muncul menu seperti gambar di bawah ini.
tekan “OK” atau angka”1″ akan muncul keybord untuk merubah nama satelit sesuai keinginan anda trs tekan “menu” utk simpan.
3. Edit Satelit ( nama sat, setting diseq, setting 22 khz, setting lnb, setting 2 in 1 lnb)
Tekan
“menu” trs tekan kursor “kanan” di remote akan muncul tampilan seperti
gambar diatas pilih “Edit Satelit” trs tekan “ok” di remote akan muncul
menu seperti gambar di bawah ini.
silahkan di edit yg mau anda edit. ini contoh edit utk sat Palapa D
utk 2 in 1 lnb dengan pemasangan standar utk 2 lnb Palapa D dan Telkom
1. Kalau anda mau ganti nama satelit nya tekan angka 1 di remote, maka
akan keluar keyboard nya.
contoh edit satelit untuk Telkom 1
dengan 2 in1 lnbf yang menggunakan 2 lnbf untuk sat Palapa D dan Telkom
1. tekan “menu” di remote utk simpan sekaligus keluar dari menu ini.
4.
Mencari Otomatis (Blind Scan) sebelum nya anda harus pastikan posisi
parabola harus pas di satelit yang mau anda blind scan (mencari
otomatis) dengan cara seperti pada point 1 yaitu harus dapat signal salah satu transponder di sat yg mau di blind scan.
Tekan
“menu” trs tekan kursor “kanan” di remote akan muncul tampilan seperti
gambar diatas pilih “Mencari Otomatis” trs tekan “ok” di remote akan
muncul menu seperti gambar di bawah ini.
pilih
nama “satelit” trs pilih mode “Cari” kalau “Semua” artinya siaran yg
‘diacak’ dan ‘tidak diacak’ tersimpan semua, kalau “Bebas” artinya hanya
menyimpan siaran yg ‘tidak diacak’ saja.
Tunggu
selesai blind scan dam tekan “ok” lalu tekan “exit” di remote dah
selesai dan semua freq masuk tanpa perlu kita tau freq nya. Mencari
otomatis (blind scan) memang sangat praktis.
Kalau sewaktu anda blind scan atau sewaktu anda tambah channel muncul “MEMORY PENUH” atau “TIDAK CUKUP MEMORY” atau “MEMORY 100%” atau sejenis nya, solusi nya tekan “Menu” trs kursor bawah trs pilih “BUAT SALURAN” trs pilih “TP” trs pilih “HAPUS TP” yg tdk terpakai utk di hapus sebanyak mungkin, jg satelit yg lain yg tp nya tdk terpakai, atau bisa juga dengan Reset ke “PARAMETER PABRIK” atau “FACTORY DEFAULT” (tetapi dengan resiko semua channel yg sudah tersimpan sebelum nya akan hilang dan anda mesti scan ulang semua satelitnya) supaya memory rec nya kembali ada ruang.
Kalau sesudah anda scan rec dengan mode pencarian “SEMUA” maka di sebagian sat ada yg transpoder punya PAY TV yg anda terima dengan tanda $ dengan tulisan PROGRAM RAHASIA atau PROGRAM DIBATASI atau DI ACAK dan sejenis nya, attau bisa jg di acak dengan kode BISS KEY berikut Cara Isi Biss Key untuk rec Mpeg 2, nah ini saya upload contoh nya, soal nya banyak yg tanya ini padahal ini rec sudah di beri label sama pabrik nya FTA (free to air) jawab nya tentu tdk bisa, sesuai dengan tanda $ nya, maka cara buka nya mesti pakai $ jg, contoh nya klik disini. Selanjut utk HAPUS, PINDAH. FAV, UBAH, DLL sebagian rec meminta “SANDI INPUT” sandi input default nya adalah “0000” semoga pertanyaan-pertanyaan senada tdk ada lagi, ini menjaga supaya yg baca tdk bosan sama pertanyaan2 ini trs.
Kalau masih punya buku manual atau buku petunjuk pemakaian mungkin lebih gampang lagi dan perhatikan perintah di layar tv anda.
Silahkan di lengkapi utk receiver2 atau hal2 lainnya yg belum termuat di sini supaya bermanfaat bagi anda dan temen2 lain nya.
Salam.
tv kabel
Kamis, 11 Juni 2015
Senin, 23 Februari 2015
langkah-langkah memasang parabola baru
Antena Parabola tanpa
LNB, tentu tidak dapat menangkap siaran atau signal yang di pancarkan
satelit.LNB ada banyak macamnya namun yang biasa di pakai untuk menangkap
siaran TV adalah LNB C-band dan LNB Ku-band.Namun siaran TV-Tv indonesia lebih
banyak mengunakan C-band.Dulu sebelum siaran pindah ke system digital.LNB dan
Receiver masih mengunakan system analog,bentuk Lnbnya pun masih menggunakan
servo pengerak,dan mengunakan kabel tambahan untuk memindahkan
polaritasnya.kini Lnb sudah praktis cukup dengan satu kabel,Lnb C-band sekarang
lebih dikenal LNBF.Kadang Para teknisi parabola mengalami kendala dalam
memasang dan mencari siaran.Ini ada bebera tips dan trik yang didapat dari
pengalaman pribadi
Mengetahui Kondisi LNB untuk
mengetahui kondisi Lnb masih dalam kondisi bisa di gunakan atau tidak,kita
mesti tahu jangan asal pasang,sampai bertahun2 pun kalau nggak tahu lnbnya
telah rusak,mutar2 naik turun parabola pun nggak dapat2 siaran (signal).cara
mengetahui pun sebenarna agak mudah,kalau kita menggunakan receiver yang
ada info kondisi nya kita pasti tahu rusak atau tidaknya.Caranya sambung lnb dg
digital,dg atau tanpa parabola,lalu buka Menu->setting program->add
program (tiap reseiver kadang beda tapi intinya sama) lihat frekuensi Lnb
(signal lnb bukan signal satelit) kalau masih muncul berarti
bagus.Bila receivernya tidak ada fasilitas untuk mengetahui lnb nya kita
mesti melihat para digital lain atau pasang parabola dengan tepat kalau tidak
muncul2 signalnya coba ganti dg lnb lain,namun sebelumnya cek dulu nomer2
frekuensi,symbol rate,polaritas,22k,dll,ataupun frekuensi lnb nya..pasang juga
kabel conektor dengan benar.
Masang lnb juga nggak
asal memasang,kita mesti tahu polaritasnya,memasangnya mesti tepat dan lurus
dengan piring lnbnya,untuk menunjuk polaritasnya lnd sudah dilengkapi
petujuk yg disertakan pada saat pembelian.Menutup lnb juga berpengaruh pada
masa keawetan lnb itu sendiri,lnb yg tidak ditutup akan cepat korosi (karat)
pada konektornya.Kabel coal atau kabel antena juga harus standarnya,jangan
gunakan kabel yang ukuran kawat dalamnya kecil karena akan mempengaruhi
kwalitas signal.
kalau kita akan
menggunakan lebih dari satu lnb,kita mesti tahu penempatan lnb per
satelitnya.Biasanya jarak lnb per satelit sekitar 3cm dg lnb lainnya.misal kita
memasang 4 lnb untuk satelit Asiasat2,Asiasat3,Telkom1,Palapac2,jarak antar
lnbnya sekitar 3cm.kalau kita merakit sendiri piring lnbnya kita bisa mengambil
siaran dengan satelit yg berjauhan misal: St1,Measat3,Telkom1,Palapac2.jadi jaraknya
St dg Measat 3cm Telkom dg palapa 3cm trus jarak St&Mea dengan Tel&Pal
9cm,dengan menggunakan piring lnd dobel 2buah pasang dengan jarak tsb,pansang
saja diatas dan dibawah tiang fokus(lnb).saran kalau tak ingin repot merakit
atau memasang banyak lnb tentu lebih enak menggunakan posisioner tinggal klik
pindah satelit dan cukup satu lnb.
Pemasangan
LNB-FA dan LNB-FB pada lubang ring harus disesuaikan dengan disk/payung yang
digunakan, klu disk nya kecil (5-7 feet) maka jarak antara kedua LNB cenderung
mepet (hampir atau saling berdempetan) dan kerapatn LNB diatur sedemikian rupa
sehingga kedua LNB mendapat sinyal yang kuat. Jika disk yang dipergunakan besar
(8-12 feet) maka jarak kedua LNB cenderung renggang, dan kerengganan diatur
sedemikaian rupa agar masing-masing LNB mendapat sinyal yang kuat. Jika anda
sudah terbiasa memasang maka akan hapal dengan jarak antara kedua LNB untuk
masing-masing Disk yang berbeda.
Langkah-langkan
Pemasangan Antena Parabola:
01.
Pasang
LNB-FA dan LNB-FB pada lubang ring yang tersedia.
02.
Pastikan
kabel Receiver dan LNB-F sudah terpasang dengan baik dan benar
03.
Posisikan
ANT Parabola ke SATELIT PALAPA C-2 (113)
04.
LNB-FA
mempunyai 2 terminal: pertama (rcv) untuk ke RECEIVER, yang kedua (lnb) untuk
ke LNB-FB
05.
LNB-FA
untuk menerima siaran SATELIT PALAPA C-2 (113)
06.
LNB-FB
untuk menerima siaran SATELIT TELKOM-1 (108)
07.
Pastikan
RECEIVER Anda mempunyai fungsi 0/22KHz SWITCH
08.
Untuk menerima siaran SATELIT PALAPA C-2 (113), di RECEIVER
0/22KHz SWITCH harus dalam posisi OFF
09.
Untuk menerima siaran SATELIT TELKOM-1 (108), di RECEIVER 0/22KHz
SWITCH harus dalam posisi ON
Fungsi 0/22KHz SWITCH adalah untuk MEN-SWITCH antara LNB-FA dan LNB-FB, dimana:
Fungsi 0/22KHz SWITCH adalah untuk MEN-SWITCH antara LNB-FA dan LNB-FB, dimana:
01.
0/22KHz
SWITCH OFF = LNB-FA
02.
0/22KHz
SWITCH OM = LNB-FB
Pastikan posisi lobang ring LNB-FB terpasang menghadap timur. Didalam LNB-FA dan LNB-FB terdapat batang
melintang yang harus sejajar dengan arah Timur Barat
Apabila Timbul Masalah:
Apabila Timbul Masalah:
01.
Pastikan
Connector kabel sudah terpasang dengan bik dan benar
02.
Pastikan
posisi ring dan LNB-F sudah terpasang dengan arah yang benar
Apabila posisi SATELIT pada LNB-FA bisa terima dengan
baik,sedangkan posisi SATELIT pada LNB-FB tidak:
01.
0/22KHz
SWITCH kemungkinan tidak berfungsi dengan baik,cobalah ganti dengan LNB-FA dan
LNB-FB yang lain atau DIGITAL RECEIVER nya
02.
Gerakkan
tiang FOCUS naik turun untuk mendapatkan focus yang benar
03.
LNB-FA
dan LNB-FB juga bisa di stel naik turun sampai SIGNAL gambar mencapai maksimum
04.
Gerakkan
posisi ANTENA PARABOLA (TIMUR, BARAT, UTARA, SELATAN
Perhatian !!!
Perhatian !!!
01.
Untuk
menghindari kerusakan 0/22KHz SWITCH pada LNB-F TWIN, hubungkan connector F ke
terminal LNB-F TWIN terlebih dahulu sebelum POWAER RECEIVER ON
Rabu, 11 Februari 2015
Cara kerja internet TV kabel
Sistem pada operator jaringan televisi kabel, yang pada
awalnya hanya digunakan untuk mengirim siaran hiburan dan berita saja,
pada perkembangan selanjutnya kini mulai dilengkapi dengan layanan
Internet. Untuk itu diperlukan modifikasi dan penambahan
perangkat-perangkat pendukung. Bagaimana Internet bisa diakses lewat
jaringan televisi kabel?
Internet kabel menggunakan media kabel koaksial sebagai media aksesnya. Asalnya kabel koaksial ini hanya digunakan untuk menyalurkan signal TV saja. Dalam beberapa sistem, kabel koaksial hanya media untuk mendistribusikan sinyal. Di sistem lain, kabel fiber optic ditarik dari perusahaan penyedia layanan TV kabel ke berbagai wilayah utama. Di tempat tersebut kabel fiber optic diubah sinyalnya untuk dialirkan menggunakan kabel koaksial ke rumah-rumah pelanggan. Teknologi yang menggabungkan fiber optik dan kabel koaksial untuk distribusi pelanggan dikenal dengan teknologi HFC (Hybrid Fiber-Coaxial). Teknologi HFC merupakan platform jaringan yang menyediakan tiga saluran sekaligus antara lain saluran TV, akses internet cepat dan telephony.
Bandwidth yang dikirim lewat jaringan TV kabel dibagi menjadi banyak kanal (channel). Lebar tiap kanal dibuat sebesar 6 MHz. Hal ini dikarenakan signal TV menggunakan alokasi frekuensi 6Mhz (standard NTSC) atau 7 atau 8Mhz (standard PAL), untuk disesuaikan dengan bandwidth video standar yang sebesar 4,2 MHz, dan bandwidth HDTV (high definition TV) yang telah dikompresi menjadi 6 MHz. Biasanya tiap kanal digunakan untuk mengirim satu siaran., sehingga dalam satu kabel dapat disalurkan berpuluh siaran TV. Umumnya spektrum frekuensi yang digunakan untuk signal TV berkisar antara 111Mhz - 450 Mhz, padahal kabel koaksial ini mampu membawa frekuensi hingga 1000 Mhz. Jika awalnya semua kanal dipakai untuk mengirim siaran televisi, kini beberapa kanal digunakan untuk akses Internet yaitu menggunakan kanal pada frekuensi yang tidak terpakai yang kemudian digunakan untuk membawa signal data, dan biasanya dibawa pada frekuensi 550 Mhz ke atas.
Beberapa kanal berfungsi sebagai jalur downstream (dari Internet ke pelanggan), dan lainnya berfungsi sebagai jalur upstream (dari pelanggan ke Internet). Lebar bandwidth atau jumlah kanal yang difungsikan untuk downstream lebih sedikit daripada kanal untuk upstream karena kebanyakan pelanggan lebih banyak melakukan download dibanding upload. Traffic yang terjadi pada pelanggan kabel modem umumnya bersifat asimetrik. Trafik downstream bersifat lebih besar daripada trafik upstreamnya, hal ini umum terjadi pada traffic Internet. Trafik downstream memakai besar frekuensi 6 Mhz sehingga bandwidth yang didapat sekitar 27Mbps. Bandwidth sebesar ini dishared (dibagi) bersama-sama dengan pengguna atau pelangan internet TV Kabel lainnya. Sedangkan di sisi upstream, besar frekuensi yang digunakan bervariasi antara 200Khz, 400, Khz, 800 Khz, 1600 Khz, dan 3200 Khz. Apabila 800Khz yang digunakan maka besar bandwidth yang didapat sekitar 2700 Kbps. Hal ini tentu saja mengakibatkan waktu yang dibutuhkan untuk upload (mengirim data dari pengguna ke internet) lebih lama daripada waktu untuk mengirim data dari internet ke pelanggan (download).
Untuk transmisi data internet tersebut, baik upstream maupun downstream, satu kanal digunakan bersama-sama oleh seluruh pengguna layanan. Untuk itu bandwidth upstream yang sempit itu dibagi dalam satuan waktu, yaitu dalam milisecond (1/1000 detik), yang mana dalam satuan waktu tersebut seorang pelanggan dapat melakukan sekali “semprot” data ke Internet.
Agar pelanggannya dapat mengakses Internet, operator TV kabel punya dua pilihan. Pilihan pertama adalah membangun dan mengoperasikan sendiri layanan Internetnya. Artinya, si operator berfungsi sebagai broadband server. Ia dapat menyediakan layanan Internet standar, seperti surfing website, e-mail box, dan chatting. Atau layanan lain seperti menyediakan space untuk menyimpan file-file data, audio, dan video milik pelanggan. Dengan cara ini pelanggan tidak perlu lagi berlangganan ISP (Internet Service Provider) lain. Artinya, ia pun tidak punya pilihan ISP lain selain operator TV kabel yang bersangkutan. Pilihan kedua, operator TV kabel bekerja sama dengan ISP lain. Kerja sama ini dalam bentuk lisensi pengoperasian ISP dan bandwidth. Operator dapat bekerja sama dengan satu atau lebih ISP sehingga pelanggan lebih banyak punya pilihan walaupun tetap terbatas. Di Indonesia, dari tiga operator TV kabel, tampaknya baru satu operator yang telah memberikan layanan Internet dalam bentuk kerja sama dengan dua ISP.
SIFAT-SIFAT INTERNET KABEL
A. Kelebihan Yang dimiliki
Internet lewat jaringan TV kabel mempunyai beberapa kelebihan dibanding Internet lewat jaringan telepon. Salah satunya adalah akses Internet selama 24 jam. Hal ini bisa terjadi karena operator TV kabel mengaktifkan jaringan dan pelayanannya selama 24 jam penuh.
Jika pelanggan menambah fasilitas Internet, para operator TV kabel akan menarik tambahan pada biaya langganan bulanan. Biaya tambahan ini “jatuhnya” lebih murah dibanding ongkos yang harus dibayar jika menggunakan media saluran telepon selama 24 jam untuk satu bulan.
Selain itu, dengan Internet kabel tidak perlu lagi ada proses dialing seperti yang dilakukan pada jaringan telepon. Tidak ada lagi jawaban nada sibuk (busy tone) saat semua saluran telepon ke ISP sedang padat. Dan, tidak ada lagi panggilan telepon yang tidak terjawab karena kita sibuk berInternet-ria.
Kecepatan transmisi data (upstream dan downstream) juga lebih tinggi dibanding transmisi data pada jaringan telepon standar maupun ISDN/Integrated Service Digital Network. Jika kecepatan transmisi data maksimum pada saluran telepon standar sebesar 28,8 kbps (kilo bit per detik), dan pada ISDN sebesar 128 kbps, maka pada jaringan TV kabel dapat mencapai 38 Mbps (Mega bit per detik). Kecepatan transmisi data ini kinerjanya tidak dipengaruhi jauh-dekatnya jarak antara pelanggan dan penyedia layanan.
Dengan kecepatan setinggi itu, kita dapat menerima aliran video audio (audio video stream) yang lebih lancar, tidak diam membeku (freeze). Dengan demikian, teleconference dengan live video-audio bersama rekanan kerja atau video-audio chatting dengan keluarga di tempat yang jauh dapat dilakukan dengan nyaman.
Kecepatan-kecepatan yang sangat tinggi biasanya dapat dicapai jika kabel yang dipakai dalam sistem trunk dan distribusi adalah kabel serat optik. Kabel coaxial hanya digunakan sebagai kabel drop, yaitu kabel penghubung antara pelanggan dan tap distribusi..
B. Kelemahan Yang dimiliki
Bagaimanapun juga penggunaan kanal tunggal ini mempunyai efek bagi para pengguna cable modem. Bila Anda sudah terkoneksi duluan ke Internet melalui sebuah kanal yang masih kosong, maka Anda dapat memanfaatkan seluruh bandwidth hanya untuk keperluan Anda. Namun seiring dengan adanya penambahan pelanggan baru, terutama pelanggan yang boros bandwidth, Anda terpaksa harus berbagi bandwidth dengannya dan Anda akan merasakan penurunan unjuk kerja yang signifikan. Hal ini disebabkan karena penggunaan kanal yang dialokasikan untuk internet digunakan secara bersama-sama oleh semua pelanggan.
Mungkin saja terjadi, pada saat koneksi penuh, unjuk kerja akan jauh dibawah teori. Berita baiknya, penurunan unjuk kerja ini dapat diatasi dengan menambahkan kanal baru dan membagi rata jumlah pengguna tiap kanal yang digunakan untuk transmisi data lewat internet.
PERLENGKAPAN DAN PERALATAN YANG DIBUTUHKAN UNTUK INTERNET KABEL
A. Pada sisi Pelanggan : Modem kabel
Salah satu perangkat pendukung Internet kabel adalah modem (modulator-demodulator) kabel. Ia menghubungkan komputer PC pelanggan dengan saluran TV kabel. Fungsinya adalah sebagai interface antara format standar komunikasi komputer dan format standar komunikasi jaringan TV kabel.
Cable Modem adalah alat yang memungkinkan akses data dengan kecepatan tinggi (seperti, internet) melalui jaringan kabel TV (tidak menggunakan line telepon seperti pada modem umumnya). Cable Modem pada umumnya memiliki 2 (dua) buah konektor, yang satu untuk disambungkan ke outlet jaringan kabel TV dan yang satunya lagi disambungkan ke komputer (PC). Kebanyakan cable modem merupakan peralatan eksternal yang dihubungkan ke PC dengan menggunakan kartu jaringan (10Base-T Ethernet) dan kabel khusus (twisted-pair wiring). Eksternal USB (Universal Serial Bus) cable modem dan kartu internal PCI cable modem pada saat ini masih dalam tahap pengembangan. Kadang-kadang orang suka salah mengerti tentang arti kata “Cable Modem” karena Cable modem bekerja lebih mirip dengan peralatan jaringan (LAN) daripada modem.
Kecepatan cable modem itu sangat bervariatif, tergantung pada sistem yang diterapkan pada modem itu sendiri, arsitektur kabel jaringan, dan tingkat kesibukan jalur data. Pada arah downstream (dari jaringan ke komputer) kecepatannya dapat mencapai hingga 27 Mbps yang dibagi-bagi dengan beberapa user sesuai dengan bandwidthnya. Beberapa komputer dapat melakukan koneksi dengan kecepatan yang tinggi hingga antara 1 sampai 2 Mbps. Bagaimanapun pada umunya produsen dari cable modem tersebut mematok pada kecepatan 500 Kbps sampai 2.5 Mbps.
Masalahnya, komunikasi jaringan TV kabel belum mempunyai standar komunikasi yang baku. Karena itu, sebaiknya modem kabel disediakan oleh operator TV kabel. Pemilihan modem yang tidak sesuai dengan format jaringan jelas menghalangi kita menikmati Internet 24 jam. Namun, jika regulasinya telah disepakati oleh badan-badan yang berwenang, kita bisa membeli modem dengan pilihan model yang lebih banyak. Badan-badan yang biasa mengeluarkan regulasi di antaranya adalah: Federal Communication Commision (FCC), International Telecommunication Union (ITU ), dan Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE).
Pada umumnya cable modem tidak dapat dibeli secara terpisah, hal ini disebabkan karena apabila perusahaan penyedia jaringan kabel tersebut mempergunakan peralatan jaringan dari merek tertentu, maka hanya cable modem merek tersebut yang dapat digunakan. Karena alasan inilah pada umumnya pengguna dari jasa cable modem ini dapat menyewa peralatannya (cable modem), sehingga tidak perlu menghadapi resiko dari produk yang ketinggalan jaman (masalah yang umumnya dihadapi oleh pengguna komputer).
B. Pada sisi penyedia layanan TV Kabel: CMTS dan perlengkapan lainnya
Cable Modem Termination System (CMTS) terletak di headend jaringan TV kabel. CMTS mengambil aliran data sejumlah pelanggan yang dikirim melalui jalur upstream, kemudian mengirimkan ke ISP atau ke koneksi Internet. Pada headend, operator TV kabel juga perlu memiliki (atau menyewa dari ISP) beberapa perlengkapan (hardware dan software) untuk fasilitas Internet.
Perlengkapan-perlengkapannya adalah: beberapa komputer server untuk keperluan accounting dan logging. Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) untuk keperluan assigning dan administrasi alamat-alamat IP (Internet Protocol) bagi pelanggan-pelanggannya. Juga server pengatur untuk protokol yang berjuluk: Data Over Cable Service Interface Specifications (DOCSIS). DOCSIS adalah standar utama yang digunakan Amerika Serikat untuk penyelenggaraan akses Internet bagi pelanggan TV kabel.
Data yang lewat downstream mengalir ke semua pelanggan (yang sedang terhubung) dengan mekanisme seperti pada jaringan ethernet, yaitu sistem jaringan yang banyak digunakan pada Local Area Network (LAN). Pada mekanisme ini, blok data yang ditujukan bagi seorang pelanggan hanya dapat diterima dan dibaca oleh pelanggan yang bersangkutan.
Ketika seorang pelanggan mengirim data ke CMTS melalui jalur upstream, datanya tidak akan dapat dibaca oleh pelanggan lain. Agar bersifat multi-akses, bandwidth upstream yang sempit dibagi menjadi potongan-potongan waktu (dalam orde milidetik).
Pada tiap periode akan dikirim beberapa potongan waktu yang masing-masing berisi satu data dari satu pelanggan. Atau dengan kata lain, pelanggan-pelanggan yang on-line, memakai saluran upstream secara bergantian dalam orde milidetik. Cara pembagian waktu ini dapat bekerja dengan baik jika: jumlah pelanggan yang terhubung (antrean) sedikit dan sebagian besar pelanggan mengirimkan perintah pendek.
Sebuah CMTS mampu menangani 1.000 pelanggan yang terhubung ke Internet melalui kanal tunggal selebar 6 MHz. Karena kanal tunggal mampu dilalui 30 Mbps hingga 40 Mbps, tampak jelas bahwa kecepatan transfer datanya lebih tinggi daripada kecepatan transfer data jaringan telepon.
Akan tetapi, kecepatan itu tidak selalu dapat dicapai karena jaringan TV kabel terdiri atas cabang-cabang. Semua pelanggan pada cabang-cabang menggunakan bandwidth yang sama. Akibatnya, saat jumlah pelanggan yang mengakses Internet bertambah, kecepatan transfer data akan menurun. Ini karena bandwidth untuk Internet dipakai bergantian, sebagaimana pada LAN.
Gambar jaringan internet melalui TV Kabel:
Untuk mempertahankan kecepatan akses yang tinggi, sudah sepantasnyalah jika operator TV kabel melakukan upaya-upaya perbaikan. Misalnya, penambahan kanal untuk Internet, pemakaian serat optik dengan bandwidth yang lebih tinggi, dan server yang lebih cepat dengan kapasitas yang lebih besar. Atau upaya-upaya lain untuk mempertahankan, bahkan meningkatkan kepuasan pelanggan
Sumber : Daniel B. Pratomo (http://web.si.its-sby.edu)
Internet kabel menggunakan media kabel koaksial sebagai media aksesnya. Asalnya kabel koaksial ini hanya digunakan untuk menyalurkan signal TV saja. Dalam beberapa sistem, kabel koaksial hanya media untuk mendistribusikan sinyal. Di sistem lain, kabel fiber optic ditarik dari perusahaan penyedia layanan TV kabel ke berbagai wilayah utama. Di tempat tersebut kabel fiber optic diubah sinyalnya untuk dialirkan menggunakan kabel koaksial ke rumah-rumah pelanggan. Teknologi yang menggabungkan fiber optik dan kabel koaksial untuk distribusi pelanggan dikenal dengan teknologi HFC (Hybrid Fiber-Coaxial). Teknologi HFC merupakan platform jaringan yang menyediakan tiga saluran sekaligus antara lain saluran TV, akses internet cepat dan telephony.
Bandwidth yang dikirim lewat jaringan TV kabel dibagi menjadi banyak kanal (channel). Lebar tiap kanal dibuat sebesar 6 MHz. Hal ini dikarenakan signal TV menggunakan alokasi frekuensi 6Mhz (standard NTSC) atau 7 atau 8Mhz (standard PAL), untuk disesuaikan dengan bandwidth video standar yang sebesar 4,2 MHz, dan bandwidth HDTV (high definition TV) yang telah dikompresi menjadi 6 MHz. Biasanya tiap kanal digunakan untuk mengirim satu siaran., sehingga dalam satu kabel dapat disalurkan berpuluh siaran TV. Umumnya spektrum frekuensi yang digunakan untuk signal TV berkisar antara 111Mhz - 450 Mhz, padahal kabel koaksial ini mampu membawa frekuensi hingga 1000 Mhz. Jika awalnya semua kanal dipakai untuk mengirim siaran televisi, kini beberapa kanal digunakan untuk akses Internet yaitu menggunakan kanal pada frekuensi yang tidak terpakai yang kemudian digunakan untuk membawa signal data, dan biasanya dibawa pada frekuensi 550 Mhz ke atas.
Beberapa kanal berfungsi sebagai jalur downstream (dari Internet ke pelanggan), dan lainnya berfungsi sebagai jalur upstream (dari pelanggan ke Internet). Lebar bandwidth atau jumlah kanal yang difungsikan untuk downstream lebih sedikit daripada kanal untuk upstream karena kebanyakan pelanggan lebih banyak melakukan download dibanding upload. Traffic yang terjadi pada pelanggan kabel modem umumnya bersifat asimetrik. Trafik downstream bersifat lebih besar daripada trafik upstreamnya, hal ini umum terjadi pada traffic Internet. Trafik downstream memakai besar frekuensi 6 Mhz sehingga bandwidth yang didapat sekitar 27Mbps. Bandwidth sebesar ini dishared (dibagi) bersama-sama dengan pengguna atau pelangan internet TV Kabel lainnya. Sedangkan di sisi upstream, besar frekuensi yang digunakan bervariasi antara 200Khz, 400, Khz, 800 Khz, 1600 Khz, dan 3200 Khz. Apabila 800Khz yang digunakan maka besar bandwidth yang didapat sekitar 2700 Kbps. Hal ini tentu saja mengakibatkan waktu yang dibutuhkan untuk upload (mengirim data dari pengguna ke internet) lebih lama daripada waktu untuk mengirim data dari internet ke pelanggan (download).
Untuk transmisi data internet tersebut, baik upstream maupun downstream, satu kanal digunakan bersama-sama oleh seluruh pengguna layanan. Untuk itu bandwidth upstream yang sempit itu dibagi dalam satuan waktu, yaitu dalam milisecond (1/1000 detik), yang mana dalam satuan waktu tersebut seorang pelanggan dapat melakukan sekali “semprot” data ke Internet.
Agar pelanggannya dapat mengakses Internet, operator TV kabel punya dua pilihan. Pilihan pertama adalah membangun dan mengoperasikan sendiri layanan Internetnya. Artinya, si operator berfungsi sebagai broadband server. Ia dapat menyediakan layanan Internet standar, seperti surfing website, e-mail box, dan chatting. Atau layanan lain seperti menyediakan space untuk menyimpan file-file data, audio, dan video milik pelanggan. Dengan cara ini pelanggan tidak perlu lagi berlangganan ISP (Internet Service Provider) lain. Artinya, ia pun tidak punya pilihan ISP lain selain operator TV kabel yang bersangkutan. Pilihan kedua, operator TV kabel bekerja sama dengan ISP lain. Kerja sama ini dalam bentuk lisensi pengoperasian ISP dan bandwidth. Operator dapat bekerja sama dengan satu atau lebih ISP sehingga pelanggan lebih banyak punya pilihan walaupun tetap terbatas. Di Indonesia, dari tiga operator TV kabel, tampaknya baru satu operator yang telah memberikan layanan Internet dalam bentuk kerja sama dengan dua ISP.
SIFAT-SIFAT INTERNET KABEL
A. Kelebihan Yang dimiliki
Internet lewat jaringan TV kabel mempunyai beberapa kelebihan dibanding Internet lewat jaringan telepon. Salah satunya adalah akses Internet selama 24 jam. Hal ini bisa terjadi karena operator TV kabel mengaktifkan jaringan dan pelayanannya selama 24 jam penuh.
Jika pelanggan menambah fasilitas Internet, para operator TV kabel akan menarik tambahan pada biaya langganan bulanan. Biaya tambahan ini “jatuhnya” lebih murah dibanding ongkos yang harus dibayar jika menggunakan media saluran telepon selama 24 jam untuk satu bulan.
Selain itu, dengan Internet kabel tidak perlu lagi ada proses dialing seperti yang dilakukan pada jaringan telepon. Tidak ada lagi jawaban nada sibuk (busy tone) saat semua saluran telepon ke ISP sedang padat. Dan, tidak ada lagi panggilan telepon yang tidak terjawab karena kita sibuk berInternet-ria.
Kecepatan transmisi data (upstream dan downstream) juga lebih tinggi dibanding transmisi data pada jaringan telepon standar maupun ISDN/Integrated Service Digital Network. Jika kecepatan transmisi data maksimum pada saluran telepon standar sebesar 28,8 kbps (kilo bit per detik), dan pada ISDN sebesar 128 kbps, maka pada jaringan TV kabel dapat mencapai 38 Mbps (Mega bit per detik). Kecepatan transmisi data ini kinerjanya tidak dipengaruhi jauh-dekatnya jarak antara pelanggan dan penyedia layanan.
Dengan kecepatan setinggi itu, kita dapat menerima aliran video audio (audio video stream) yang lebih lancar, tidak diam membeku (freeze). Dengan demikian, teleconference dengan live video-audio bersama rekanan kerja atau video-audio chatting dengan keluarga di tempat yang jauh dapat dilakukan dengan nyaman.
Kecepatan-kecepatan yang sangat tinggi biasanya dapat dicapai jika kabel yang dipakai dalam sistem trunk dan distribusi adalah kabel serat optik. Kabel coaxial hanya digunakan sebagai kabel drop, yaitu kabel penghubung antara pelanggan dan tap distribusi..
B. Kelemahan Yang dimiliki
Bagaimanapun juga penggunaan kanal tunggal ini mempunyai efek bagi para pengguna cable modem. Bila Anda sudah terkoneksi duluan ke Internet melalui sebuah kanal yang masih kosong, maka Anda dapat memanfaatkan seluruh bandwidth hanya untuk keperluan Anda. Namun seiring dengan adanya penambahan pelanggan baru, terutama pelanggan yang boros bandwidth, Anda terpaksa harus berbagi bandwidth dengannya dan Anda akan merasakan penurunan unjuk kerja yang signifikan. Hal ini disebabkan karena penggunaan kanal yang dialokasikan untuk internet digunakan secara bersama-sama oleh semua pelanggan.
Mungkin saja terjadi, pada saat koneksi penuh, unjuk kerja akan jauh dibawah teori. Berita baiknya, penurunan unjuk kerja ini dapat diatasi dengan menambahkan kanal baru dan membagi rata jumlah pengguna tiap kanal yang digunakan untuk transmisi data lewat internet.
PERLENGKAPAN DAN PERALATAN YANG DIBUTUHKAN UNTUK INTERNET KABEL
A. Pada sisi Pelanggan : Modem kabel
Salah satu perangkat pendukung Internet kabel adalah modem (modulator-demodulator) kabel. Ia menghubungkan komputer PC pelanggan dengan saluran TV kabel. Fungsinya adalah sebagai interface antara format standar komunikasi komputer dan format standar komunikasi jaringan TV kabel.
Cable Modem adalah alat yang memungkinkan akses data dengan kecepatan tinggi (seperti, internet) melalui jaringan kabel TV (tidak menggunakan line telepon seperti pada modem umumnya). Cable Modem pada umumnya memiliki 2 (dua) buah konektor, yang satu untuk disambungkan ke outlet jaringan kabel TV dan yang satunya lagi disambungkan ke komputer (PC). Kebanyakan cable modem merupakan peralatan eksternal yang dihubungkan ke PC dengan menggunakan kartu jaringan (10Base-T Ethernet) dan kabel khusus (twisted-pair wiring). Eksternal USB (Universal Serial Bus) cable modem dan kartu internal PCI cable modem pada saat ini masih dalam tahap pengembangan. Kadang-kadang orang suka salah mengerti tentang arti kata “Cable Modem” karena Cable modem bekerja lebih mirip dengan peralatan jaringan (LAN) daripada modem.
Kecepatan cable modem itu sangat bervariatif, tergantung pada sistem yang diterapkan pada modem itu sendiri, arsitektur kabel jaringan, dan tingkat kesibukan jalur data. Pada arah downstream (dari jaringan ke komputer) kecepatannya dapat mencapai hingga 27 Mbps yang dibagi-bagi dengan beberapa user sesuai dengan bandwidthnya. Beberapa komputer dapat melakukan koneksi dengan kecepatan yang tinggi hingga antara 1 sampai 2 Mbps. Bagaimanapun pada umunya produsen dari cable modem tersebut mematok pada kecepatan 500 Kbps sampai 2.5 Mbps.
Masalahnya, komunikasi jaringan TV kabel belum mempunyai standar komunikasi yang baku. Karena itu, sebaiknya modem kabel disediakan oleh operator TV kabel. Pemilihan modem yang tidak sesuai dengan format jaringan jelas menghalangi kita menikmati Internet 24 jam. Namun, jika regulasinya telah disepakati oleh badan-badan yang berwenang, kita bisa membeli modem dengan pilihan model yang lebih banyak. Badan-badan yang biasa mengeluarkan regulasi di antaranya adalah: Federal Communication Commision (FCC), International Telecommunication Union (ITU ), dan Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE).
Pada umumnya cable modem tidak dapat dibeli secara terpisah, hal ini disebabkan karena apabila perusahaan penyedia jaringan kabel tersebut mempergunakan peralatan jaringan dari merek tertentu, maka hanya cable modem merek tersebut yang dapat digunakan. Karena alasan inilah pada umumnya pengguna dari jasa cable modem ini dapat menyewa peralatannya (cable modem), sehingga tidak perlu menghadapi resiko dari produk yang ketinggalan jaman (masalah yang umumnya dihadapi oleh pengguna komputer).
B. Pada sisi penyedia layanan TV Kabel: CMTS dan perlengkapan lainnya
Cable Modem Termination System (CMTS) terletak di headend jaringan TV kabel. CMTS mengambil aliran data sejumlah pelanggan yang dikirim melalui jalur upstream, kemudian mengirimkan ke ISP atau ke koneksi Internet. Pada headend, operator TV kabel juga perlu memiliki (atau menyewa dari ISP) beberapa perlengkapan (hardware dan software) untuk fasilitas Internet.
Perlengkapan-perlengkapannya adalah: beberapa komputer server untuk keperluan accounting dan logging. Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) untuk keperluan assigning dan administrasi alamat-alamat IP (Internet Protocol) bagi pelanggan-pelanggannya. Juga server pengatur untuk protokol yang berjuluk: Data Over Cable Service Interface Specifications (DOCSIS). DOCSIS adalah standar utama yang digunakan Amerika Serikat untuk penyelenggaraan akses Internet bagi pelanggan TV kabel.
Data yang lewat downstream mengalir ke semua pelanggan (yang sedang terhubung) dengan mekanisme seperti pada jaringan ethernet, yaitu sistem jaringan yang banyak digunakan pada Local Area Network (LAN). Pada mekanisme ini, blok data yang ditujukan bagi seorang pelanggan hanya dapat diterima dan dibaca oleh pelanggan yang bersangkutan.
Ketika seorang pelanggan mengirim data ke CMTS melalui jalur upstream, datanya tidak akan dapat dibaca oleh pelanggan lain. Agar bersifat multi-akses, bandwidth upstream yang sempit dibagi menjadi potongan-potongan waktu (dalam orde milidetik).
Pada tiap periode akan dikirim beberapa potongan waktu yang masing-masing berisi satu data dari satu pelanggan. Atau dengan kata lain, pelanggan-pelanggan yang on-line, memakai saluran upstream secara bergantian dalam orde milidetik. Cara pembagian waktu ini dapat bekerja dengan baik jika: jumlah pelanggan yang terhubung (antrean) sedikit dan sebagian besar pelanggan mengirimkan perintah pendek.
Sebuah CMTS mampu menangani 1.000 pelanggan yang terhubung ke Internet melalui kanal tunggal selebar 6 MHz. Karena kanal tunggal mampu dilalui 30 Mbps hingga 40 Mbps, tampak jelas bahwa kecepatan transfer datanya lebih tinggi daripada kecepatan transfer data jaringan telepon.
Akan tetapi, kecepatan itu tidak selalu dapat dicapai karena jaringan TV kabel terdiri atas cabang-cabang. Semua pelanggan pada cabang-cabang menggunakan bandwidth yang sama. Akibatnya, saat jumlah pelanggan yang mengakses Internet bertambah, kecepatan transfer data akan menurun. Ini karena bandwidth untuk Internet dipakai bergantian, sebagaimana pada LAN.
Gambar jaringan internet melalui TV Kabel:
Untuk mempertahankan kecepatan akses yang tinggi, sudah sepantasnyalah jika operator TV kabel melakukan upaya-upaya perbaikan. Misalnya, penambahan kanal untuk Internet, pemakaian serat optik dengan bandwidth yang lebih tinggi, dan server yang lebih cepat dengan kapasitas yang lebih besar. Atau upaya-upaya lain untuk mempertahankan, bahkan meningkatkan kepuasan pelanggan
Sumber : Daniel B. Pratomo (http://web.si.its-sby.edu)
Minggu, 01 Februari 2015
Apa Itu Tv Kabel
Televisi kabel atau cable television
Sejarah Tv Kabel Tidak ada seorangpun yang sebelumnya membayangkan bahwa media akan berkembang ke arah tv kabel, dimana setiap orang yang ingin menikmatinya harus membayar dan kemudian dapat melihat tayangan dari seluruh dunia. Bahkan Alexander Graham Bell pun tidak akan menyangka kalau pesawat telepon yang dibuatnya akan dapat menayangkan gambar hidup dan suara di pesawat televisi.
Awal kemunculan TV kabel pertama di Amerika Serikat telah mengubah sejarah pertelevisian dunia sejak dua dekade ini. Dari sebuah jaringan kecil di sebuah kota kecil, kemudian berkembang menjadi jaringan multi nasional. Masing-masing melayani jutaan pelanggan. TV Kabel di Amerika merupakan media yang dinikmati lebih dari 60% rumah tangga. TV Kabel di masa depan adalah media bagi produk-produk informasi dan hiburan yang disampaikan melalui berbagai sistem ke rumah-rumah.
TV Kabel bermula pada tahun 1947, ketika seorang yang berhasil menangkap siaran TV dari kota lain dengan sebuah antena ditinggikan. Siaran TV tersebut kemudian dibagi-bagikan melalui kabel ke rumah-rumah dengan imbalan sedikit bayaran. Itulah awal siaran TV di sebuah kota kecil Amerika.
Awal industri siaran TV Kabel yang didapat dengan cara begini disebut CATV (Community Antenna Television). CATV berkembang lambat, hanya 14.000 rumah tangga yang tercatat sebagai pelanggan di 70 daerah (kota kecil). Baru pada tahun 1970, TV Kabel menjadi bagian dari hampir seluruh daerah masyarakat rural dan suburban, dan kemudian jaringan besar mulai dibuat di kota-kota besar.
Kini Industri TV Kabel di Amerika telah menjadi industri dengan nilai $15 milyar per tahun. Ini adalah perkembangan media yang paling sukses di antara media lain dalam dua dekade terakhir ini. Bahkan dalam masa resesi tahun 1990, TV Kabel tetap mendatangkan untung sementara media lain anjlok. Pada 1992 hanya 50 dari 9.400 perusahaan TV Kabel yang memiliki TV Kabel sistem sendiri. Kompetisi akan meningkat sejalan dengan modifikasi pada sistem yang digunakan TV Kabel. Sistem itu sekarang termasuk, fiber-optic circuit yang dioperasikan dengan jaringan telepon, dan siaran langsung dari satelit ke pesawat televisi (Direct Broadcasting Satelite).
Yang disebut TV Kable termasuk layanan informasi dan hiburan melalui jalur kabel khusus atau komunikasi telepon biasa (artinya melalui kabel-kabel telepon) , wireless (station pemancar yang berbeda alias lebih canggih dari pemancar TV biasa) dan Direct Broadcasting Satelites. Tidak seperti over the air TV (Pemancar TV biasa) , TV Kabel mengharuskan pemirsanya membayar apa yang ditontonnya, baik secara teratur (per bulan) atau per program yang ditonton atau biasa disebut PPV (Pay Per View). Itu sebabnya TV Kabel juga berarti digunakannya Decoder seperti yang dulu pernah digunakan oleh RCTI & yang digunakan oleh Indovision saat ini.
Pada tahun 60-an TV Kable di Amerika pertama kali memproduksi programnya sendiri. Sebelumnya hanya memancar-ulangkan siaran TV lain atau memutar program-program terekam. TV Kabel memulai memproduksi program pertamanya dengan informasi mengenai situasi kota, pertandingan olah raga di kota itu, atau hal-hal lain yang bersifat hiburan. Itu sebabnya sebagian besar TV Kabel di Amerika sampai saat ini sangat berbau lokal karena pada awalnya memang untuk satu komunitas yang terbatas. Meski dalam perkembangannya muncul TV Kabel yang bersifat multi nasional.
Pada tahun 1975, Satelit komunikasi Amerika sampai pada tahap di mana orang dapat memancarkan siaran TV dari mana saja dan ke mana saja. Ted Turner, yang saat itu bekerja sebagai advertising executive, melihat peluang untuk memajukan sebuah stasiun TV Kabel kecil bernama WTBS di Atlanta. Ted Turner menyewa saluran pada sebuah satelit dan menginformasikan kepada seluruh perusahaan TV Kable di Amerika, bahwa siaran WTBS dapat dipancar-ulangkan secara gratis. Mendadak ratusan TV Kabel kini mendapat tambahan program baru dari WTBS, dan WTBS kini memiliki jutaan pemirsa yang tentu saja juga menarik perhatian para pemasang iklan. Sejalan dengan bertambahnya pemirsa dan pemasukan dari iklan, WTBS mengembangkan program-program TV yang lebih menarik, seperti olah raga. Menurut Ted Turner, pada tahun 1977 penetrasi TV Kabel hanya 14 persen, setelah WTBS menggunakan satelit menjadi 55 persen pada tahun 1988. Empat kali lebih banyak dalam waktu sebelas tahun. Bersamaan dengan Ted Turner pada pertengahan tahun 70-an itu, Gerald Levin juga menawarkan HBO-nya kepada para TV Kabel. Sehingga pada tahun 1980 ada 1700 TV Kabel Lokal yang memancar-ulangkan siaran HBO.
Bisnis di seputar TV Kabel secara dramatik berubah. Para pelanggan TV Kabel yang semula hanya membayar bulanan untuk program-program lokal, kini boleh membayar tambahan jika ingin menikmati program-program lain, seperti dari HBO dan yang lainnya. Mulailah era Pay Per View (PPV). TV Kabel mendapat tambahan income dari program-program yang disediakan penyedia program seperti HBO, WTBS dan lainnya. Sementara itu penyedia program mendapat income dari pemasang iklan dan pelanggan secara tidak langsung melalui perusahaan TV Kabel. Begitu juga perusahaan pembuat program-program TV, misalnya Holywood, mulai sibuk berkreasi. Pada tahun 1993 ada ratusan penyedia program seperti HBO sebagai pemula. Di antaranya adalah Music Televison (MTV) yang sekarang dapat kita nikmati melalui ANTV. Beberapa penyedia program yang memiliki pemirsa terbanyak saat ini adalah HBO, ESPN, Discovery, TNT Cartoon Network, CNN, Showtime, The Movie Channel, dan Disney Channel.
TV Kabel juga menyumbang inovasi di bidang jurnalistik elektronik. Cable News Network (CNN) memeriahkan dimensi baru di bidang pemberitaan elektronik secara 24 jam dan international. Tahun 1992, sebelas negara Eropa tergabung dalam organisasi televisi mencoba menyaingi CNN melalui Euronews.
Persaingan antar TV Kabel di Amerika akan semakin sengit dengan munculnya teknologi baru di seputar stasiun TV. Digunakannya fibre-optic circuit oleh perusahaan telepon, wireless cable yang menggunakan microwave distribution system dan Direct Broadcasting Satelites adalah tiga macam teknologi baru yang akan memajukan mutu dan kwantitas program dari TV Kabel.
Wireless Cable System seperti disebutkan di atas memiliki keunggulan bagi TV Kabel baru yang akan didirikan. Biaya untuk mendirikan instalasinya lebih murah untuk jumlah pelanggan rata-rata. Hanya $600 per pelanggan dibandingkan dengan $3000 pada TV Kabel konvensional. Dengan demikian biaya langganan per bulan akan lebih murah dibanding dengan TV Kabel konvensional.
Melihat pesatnya perkembangan Tv kabel di Amerika tentu juga akan sangat mempengaruhi perkembangan tv di Indonesia, hal ini ditandai dengan munculnya indovision di Indonesia. Siapa yang menyangka akhirnya HBO, CNN dapat juga dinikmati oleh rakyat Indonesia bahkan hingga di pedalaman Papua. Sebelum Indovision, siaran dari Amerika itu (HBO, CNN, dan lain-lain) memang bisa diterima melalui peralatan satelite receiver yang masuk dengan pesat ke Indonesia. Hanya bedanya, pengguna harus pandai menggunakan peralatannya, kalau tidak peralatannya akan berfungsi tidak maksimal. Dengan Indovision langkah-langkah untuk menangkap siaran-siaran dari Amerika itu menjadi lebih mudah, meski harus membayar secara teratur. Sementara itu siaran-siaran dari negeri-negeri lain seperti benua Australia (yang kini juga mulai dijangkiti TV Kabel), Eropa, Asia masih menunggu perusahaan seperti Indovision untuk dipancarluaskan di Indonesia.
Tidak seperti yang dikira orang, Indonesia sebenarnya memiliki enam televisi swasta dan satu televisi pemerintah: TVRI dengan dua saluran, dan enam televisi swasta, RCTI, SCTV, TPI, ANTV, Indosiar, dan terakhir Indovision. Beda Indovision dengan yang lain adalah karena memiliki sekaligus beberapa channel, yaitu: CNN, Discovery, TNT Cartoon Network, ESPN, dan HBO. Berarti Indovision ini TV yang menyiar dengan 100% program asing, padahal pemerintah “menghimbau” agar TV swasta untuk menyiar 20% asing dan 80% lokal. Dengan jumlah pelanggan yang kini 45.000, Indovision tidak dapat lagi disebut sebagai TV dengan pemirsa terbatas. Sebagai perbandingan, jumlah pemirsa RCTI paling tinggi hanya 10.000 dalam satu time slot. Berapa kira-kira pemirsa Indovision dalam satu time slot. Melihat angka-angka ini, apakah aturan 20:80 asing:lokal akan tetap akan diterapkan, meski kurang berpijak pada realita.
Karena itu dari enam TV swasta tersebut hanya satu yang disebut TV Kabel di Indonesia, yaitu Indovision karena menuntut pembayaran jika ingin menikmati siarannya. Lima channel yang disediakannya berisi program yang langsung dipancarkan dari Amerika yang kemudian dipancarkan kembali melalui satelit yang disewa Indovision untuk dipancarkan kembali ke wilayah Indonesia.
Struktur utama TV Cable :
– Head End
– Modulator
– Combiner
– Fiber Node
– Splitter
– Amplifier
– Tap
– Jaringan penghubung dan cable drop
– Decoder dan Smart Card
sumber
Sejarah Tv Kabel Tidak ada seorangpun yang sebelumnya membayangkan bahwa media akan berkembang ke arah tv kabel, dimana setiap orang yang ingin menikmatinya harus membayar dan kemudian dapat melihat tayangan dari seluruh dunia. Bahkan Alexander Graham Bell pun tidak akan menyangka kalau pesawat telepon yang dibuatnya akan dapat menayangkan gambar hidup dan suara di pesawat televisi.
Awal kemunculan TV kabel pertama di Amerika Serikat telah mengubah sejarah pertelevisian dunia sejak dua dekade ini. Dari sebuah jaringan kecil di sebuah kota kecil, kemudian berkembang menjadi jaringan multi nasional. Masing-masing melayani jutaan pelanggan. TV Kabel di Amerika merupakan media yang dinikmati lebih dari 60% rumah tangga. TV Kabel di masa depan adalah media bagi produk-produk informasi dan hiburan yang disampaikan melalui berbagai sistem ke rumah-rumah.
TV Kabel bermula pada tahun 1947, ketika seorang yang berhasil menangkap siaran TV dari kota lain dengan sebuah antena ditinggikan. Siaran TV tersebut kemudian dibagi-bagikan melalui kabel ke rumah-rumah dengan imbalan sedikit bayaran. Itulah awal siaran TV di sebuah kota kecil Amerika.
Awal industri siaran TV Kabel yang didapat dengan cara begini disebut CATV (Community Antenna Television). CATV berkembang lambat, hanya 14.000 rumah tangga yang tercatat sebagai pelanggan di 70 daerah (kota kecil). Baru pada tahun 1970, TV Kabel menjadi bagian dari hampir seluruh daerah masyarakat rural dan suburban, dan kemudian jaringan besar mulai dibuat di kota-kota besar.
Kini Industri TV Kabel di Amerika telah menjadi industri dengan nilai $15 milyar per tahun. Ini adalah perkembangan media yang paling sukses di antara media lain dalam dua dekade terakhir ini. Bahkan dalam masa resesi tahun 1990, TV Kabel tetap mendatangkan untung sementara media lain anjlok. Pada 1992 hanya 50 dari 9.400 perusahaan TV Kabel yang memiliki TV Kabel sistem sendiri. Kompetisi akan meningkat sejalan dengan modifikasi pada sistem yang digunakan TV Kabel. Sistem itu sekarang termasuk, fiber-optic circuit yang dioperasikan dengan jaringan telepon, dan siaran langsung dari satelit ke pesawat televisi (Direct Broadcasting Satelite).
Yang disebut TV Kable termasuk layanan informasi dan hiburan melalui jalur kabel khusus atau komunikasi telepon biasa (artinya melalui kabel-kabel telepon) , wireless (station pemancar yang berbeda alias lebih canggih dari pemancar TV biasa) dan Direct Broadcasting Satelites. Tidak seperti over the air TV (Pemancar TV biasa) , TV Kabel mengharuskan pemirsanya membayar apa yang ditontonnya, baik secara teratur (per bulan) atau per program yang ditonton atau biasa disebut PPV (Pay Per View). Itu sebabnya TV Kabel juga berarti digunakannya Decoder seperti yang dulu pernah digunakan oleh RCTI & yang digunakan oleh Indovision saat ini.
Pada tahun 60-an TV Kable di Amerika pertama kali memproduksi programnya sendiri. Sebelumnya hanya memancar-ulangkan siaran TV lain atau memutar program-program terekam. TV Kabel memulai memproduksi program pertamanya dengan informasi mengenai situasi kota, pertandingan olah raga di kota itu, atau hal-hal lain yang bersifat hiburan. Itu sebabnya sebagian besar TV Kabel di Amerika sampai saat ini sangat berbau lokal karena pada awalnya memang untuk satu komunitas yang terbatas. Meski dalam perkembangannya muncul TV Kabel yang bersifat multi nasional.
Pada tahun 1975, Satelit komunikasi Amerika sampai pada tahap di mana orang dapat memancarkan siaran TV dari mana saja dan ke mana saja. Ted Turner, yang saat itu bekerja sebagai advertising executive, melihat peluang untuk memajukan sebuah stasiun TV Kabel kecil bernama WTBS di Atlanta. Ted Turner menyewa saluran pada sebuah satelit dan menginformasikan kepada seluruh perusahaan TV Kable di Amerika, bahwa siaran WTBS dapat dipancar-ulangkan secara gratis. Mendadak ratusan TV Kabel kini mendapat tambahan program baru dari WTBS, dan WTBS kini memiliki jutaan pemirsa yang tentu saja juga menarik perhatian para pemasang iklan. Sejalan dengan bertambahnya pemirsa dan pemasukan dari iklan, WTBS mengembangkan program-program TV yang lebih menarik, seperti olah raga. Menurut Ted Turner, pada tahun 1977 penetrasi TV Kabel hanya 14 persen, setelah WTBS menggunakan satelit menjadi 55 persen pada tahun 1988. Empat kali lebih banyak dalam waktu sebelas tahun. Bersamaan dengan Ted Turner pada pertengahan tahun 70-an itu, Gerald Levin juga menawarkan HBO-nya kepada para TV Kabel. Sehingga pada tahun 1980 ada 1700 TV Kabel Lokal yang memancar-ulangkan siaran HBO.
Bisnis di seputar TV Kabel secara dramatik berubah. Para pelanggan TV Kabel yang semula hanya membayar bulanan untuk program-program lokal, kini boleh membayar tambahan jika ingin menikmati program-program lain, seperti dari HBO dan yang lainnya. Mulailah era Pay Per View (PPV). TV Kabel mendapat tambahan income dari program-program yang disediakan penyedia program seperti HBO, WTBS dan lainnya. Sementara itu penyedia program mendapat income dari pemasang iklan dan pelanggan secara tidak langsung melalui perusahaan TV Kabel. Begitu juga perusahaan pembuat program-program TV, misalnya Holywood, mulai sibuk berkreasi. Pada tahun 1993 ada ratusan penyedia program seperti HBO sebagai pemula. Di antaranya adalah Music Televison (MTV) yang sekarang dapat kita nikmati melalui ANTV. Beberapa penyedia program yang memiliki pemirsa terbanyak saat ini adalah HBO, ESPN, Discovery, TNT Cartoon Network, CNN, Showtime, The Movie Channel, dan Disney Channel.
TV Kabel juga menyumbang inovasi di bidang jurnalistik elektronik. Cable News Network (CNN) memeriahkan dimensi baru di bidang pemberitaan elektronik secara 24 jam dan international. Tahun 1992, sebelas negara Eropa tergabung dalam organisasi televisi mencoba menyaingi CNN melalui Euronews.
Persaingan antar TV Kabel di Amerika akan semakin sengit dengan munculnya teknologi baru di seputar stasiun TV. Digunakannya fibre-optic circuit oleh perusahaan telepon, wireless cable yang menggunakan microwave distribution system dan Direct Broadcasting Satelites adalah tiga macam teknologi baru yang akan memajukan mutu dan kwantitas program dari TV Kabel.
Wireless Cable System seperti disebutkan di atas memiliki keunggulan bagi TV Kabel baru yang akan didirikan. Biaya untuk mendirikan instalasinya lebih murah untuk jumlah pelanggan rata-rata. Hanya $600 per pelanggan dibandingkan dengan $3000 pada TV Kabel konvensional. Dengan demikian biaya langganan per bulan akan lebih murah dibanding dengan TV Kabel konvensional.
Melihat pesatnya perkembangan Tv kabel di Amerika tentu juga akan sangat mempengaruhi perkembangan tv di Indonesia, hal ini ditandai dengan munculnya indovision di Indonesia. Siapa yang menyangka akhirnya HBO, CNN dapat juga dinikmati oleh rakyat Indonesia bahkan hingga di pedalaman Papua. Sebelum Indovision, siaran dari Amerika itu (HBO, CNN, dan lain-lain) memang bisa diterima melalui peralatan satelite receiver yang masuk dengan pesat ke Indonesia. Hanya bedanya, pengguna harus pandai menggunakan peralatannya, kalau tidak peralatannya akan berfungsi tidak maksimal. Dengan Indovision langkah-langkah untuk menangkap siaran-siaran dari Amerika itu menjadi lebih mudah, meski harus membayar secara teratur. Sementara itu siaran-siaran dari negeri-negeri lain seperti benua Australia (yang kini juga mulai dijangkiti TV Kabel), Eropa, Asia masih menunggu perusahaan seperti Indovision untuk dipancarluaskan di Indonesia.
Tidak seperti yang dikira orang, Indonesia sebenarnya memiliki enam televisi swasta dan satu televisi pemerintah: TVRI dengan dua saluran, dan enam televisi swasta, RCTI, SCTV, TPI, ANTV, Indosiar, dan terakhir Indovision. Beda Indovision dengan yang lain adalah karena memiliki sekaligus beberapa channel, yaitu: CNN, Discovery, TNT Cartoon Network, ESPN, dan HBO. Berarti Indovision ini TV yang menyiar dengan 100% program asing, padahal pemerintah “menghimbau” agar TV swasta untuk menyiar 20% asing dan 80% lokal. Dengan jumlah pelanggan yang kini 45.000, Indovision tidak dapat lagi disebut sebagai TV dengan pemirsa terbatas. Sebagai perbandingan, jumlah pemirsa RCTI paling tinggi hanya 10.000 dalam satu time slot. Berapa kira-kira pemirsa Indovision dalam satu time slot. Melihat angka-angka ini, apakah aturan 20:80 asing:lokal akan tetap akan diterapkan, meski kurang berpijak pada realita.
Karena itu dari enam TV swasta tersebut hanya satu yang disebut TV Kabel di Indonesia, yaitu Indovision karena menuntut pembayaran jika ingin menikmati siarannya. Lima channel yang disediakannya berisi program yang langsung dipancarkan dari Amerika yang kemudian dipancarkan kembali melalui satelit yang disewa Indovision untuk dipancarkan kembali ke wilayah Indonesia.
Struktur utama TV Cable :
– Head End
– Modulator
– Combiner
– Fiber Node
– Splitter
– Amplifier
– Tap
– Jaringan penghubung dan cable drop
– Decoder dan Smart Card
Perlengkapan Membuat TV Kabel Sendiri
Berikut kami ceritain sedikit apa apa aja yang kudu disiapin kalo mau buat TV Kabel
1.Ruang Perlengkapan / Head End
Yang
pertama kali kudu disiapin pastinya ,ruangan yang cukup untuk
meletakkan perangkat yang dipergunakan minimal ukuran 3 m x 3 m.
Kalo
yang ane gunain ,ruangannya cukup lebar sekitar 4 m x 5 m yang sudah
dilengkapi dengan 1 unit AC 3/4 PK Merk Panasonic buat ngedinginin
perangkat,maklum perangkat ini digunakan nonstop selama 24 jam
2.Rak
Biar lebih efisien dan gampang mengaturnya.semua perlengkapan TV kabel disusun pada sebuah rak.
dari
gambar diatas ,ane pake rak kayu buat meletakkan beberapa perlengkapan
seperti receiver, modulator daan lain lain karena biayanya lebih murah
ketimbang rak dari besi.
3.Instalasi listrik.
Untuk
mengoperasikan perlengkapan TV Kabel ini pastinya diperlukan sumber
listrik yang stabil dan cukup agar semua perlatan dapat bekerja maksimal
dan sesuai harapan.
Penataan instalasi listrik juga diperlukan agar kita mudah dalam perawatan dan pastinya lebih enak dipandang.
Selain
itu agar suplay listrik untuk perlengkapan TV Kabel selalu ada maka
selain diperlukan Genset sebagai listrik cadangan saat PLN padam
Juga dibutuhkan UPS ( uninterruptible power supply ).Gampangnya alat penyimpan listrik.
Yang
gunanya buat jaga jaga agar ketika listrik PLN mati sesaat atau saat
Genset masih dalam persiapan ,listrik tetap menyala hingga peralatan TV
Kabel tetap dan pelanggan menjadi tidak kecewa.
UPS yang diperlukan harus disesuaikan dengan jumlah daya yang dipakai.
Kebetulan ane pake UPS yang punya daya sekitar 3000 Watt, Merk APC type 3000 XL
Kalau mau yang lebih murah bisa pakai yang 1000 Watt
4.Pesawat Televisi
Dari
gambar diatas ane pake TV LED merk LG 32 inchi,biar puas ngeliat hasil
gambarnya,tapi kalo mau pake TV yang kecil juga gak apa apa yang penting
bisa memantau out put yang dihasilkan perangkat TV Kabel baik dari segi
suara maupun kwalitas gambar
Selain itu ,televisi juga digunakan untuk mengetahui urutan chanel siaran TV yang akan dikirimkan ke TV penerima.
Peralatan Tv kabel selanjutnya adalah Receiver
Receiver
Receiver TV Cable
4.ReceiverFungsi Receiver adalah untuk memilah dan memilih frekuensi siaran TV yang ditangkap oleh antenna Parabola yang kemudian sinyal tersebut dirubah menjadi sinyal audio video.Jumlah receiver yang digunakan tergantung berapa banyak chanel yang ente mau buat,misalnya 10 Chanel yang ente inginkan maka harus ada 10 Receiver yang ente siapin.Dari gambar diatas,receiver yang ane pake berjumlah 20 buah :Receiver berbayar : Indovision 1bh dan Telkomvision 2 bh dan Orange TV 2 bhReceiver tanpa bayar : Matrix sebanyak 15 bhHarga Receiver tanpa bayar bervariasi mulai dari Rp.400,000 - Rp,1,500,000,-Kebetulanane pake Matrix yang harganya sekitar Rp,500,000 an.Receiver berbayar seperti Indovison /Telokmvision/Orange TV , digunakan untuk memenuhi permintaan pelanggan yang hobby menonton siaran langsung pertandingan sepak bola seperti piala dunia atau UEFA.,karena siaran pada receiver gratis akan diacak dan tak dapat ditonton.Disamping itu terkadang beda event atau beda pertandingan, beda pula yang punya hak siar.Dalam penggunaan receiver berbayar yang harus diperhatikan adalah masa berlaku voucer /kartu bayar receiver tersebut,Ada baikknya jika voucher tersebut dibayarkan dalam jangka waktu yang cukup panjang misalnya selama 1 tahun sekaligus agar tidak merepotkan kita dalam hal melayani pelanggan.Karena bisa saja,ketika kita lupa mengisi ulang voucher,maka siaran yang kita terima akan terhenti secara otomatis.Dalam menempatkan reciver ada baiknya disusun sebaik mungkin.Misalnya kita menggunakan Modulator type 4 in 1 maka posisikan receiver yang inputnya akan dimasukkan ke Modulator tersebut sedekat mungkin agar mudah dan rapih dalam pemasangan kabel listrik,kabel antena maupun kabel RCA nya.
Langganan:
Postingan (Atom)